PEDASNYA "CABE" PARA REMAJA

                                               

Cabai adalah bahan dapur yang sempat menjadi sesuatu yang membahana secetar rasanya. Harga yang membumbung tinggi membuatnya menjadi komoditi primadona tersendiri di kalangan masyarakat Indonesia. Yang awalnya cabe adalah sejenis tanaman bumbu yang tumbuh di sawah berbecek bersanding rumput liar. Setelah dipanen, cabe tersebut berpindah ke tempat yang lux memeriahkan menu hidangan istimewa yang harganya setingkat international

  Dan kini pedasnya cabe berpindah dari dapur ke tempat yang lebih gaul yaitu trend cabe-cabean yang menjadi primadona para remaja metropolitan, terutama anak seusia SMP dan SMA. CABE singkatan dari Cewek Alay Bahan Exxxan. Seorang remaja bisa dikatakan gaul jika ia termasuk dalam golongan CABE. Anak puber yang tergolong dalam kelompok cabe-cabean punya identitas tersendiri,yaitu:
1. 3B (Behel, Bonding, Blackberry)
Anak gaul harus bisa ngikuti trend zaman terkini. Agar bisa dibilang gaul, tidak sedikit yang memasang behel hanya untuk gaya-gayaan. Bagi yang berduit, tak masalah baginya. Namun bagi yang tak berduit, tidak sedikit remaja masang behel di tukang gigi amatir. Sebelumnya ngetrend mallpraktek perawat jadi dokter, ini semakin parah tukang las jadi tukang gigi. Tidak di tempat medis yang seharusnya ditangani oleh ahli medis (dokter gigi).
Gaya rambut selalu berubah tiap tahun, bahkan bisa jadi tiap bulan berubah. Remaja gaul wajib berpenampilan gaya ter up to date. Merebonding rambutnya yang krebo dan berhiaskan make up ala korea sampe menjalani operasi plastic. Kenapa gak sekalian operasi porselen aj biar tambah mulus
Tidak cukup merias diri, kini anak remaja gaul di lihat dari merek hpnya. Emangnya counter yang jualan hape. Anak gaul wajib membawa barang yang lux yaitu blackberry.
2. Salah make up
Tidak sedikit kaum remaja baik perempuan maupun laki-laki ber make up berlebiahn. Produk pemutih selali menjadi the best seller. Karena tidak ada dana yang mendukung, mereka hanya mengikutkan sebagian anggota tubuh dalam program pemutihan. Hanya wajahnya saja, sehinggga warna wajah dan leher kontras berbeda
3. Motor ngebut bonceng 3
Alasannya untuk menghemat BBM dan istilah faster better, mereka bermotoran bonceng 3 bahkan 4 dengan ngebut.
4. Cabe teriak cabe
Pada waktu nongkrong, mereka suka ketawa ketiwi gak jelas sambil bercanda dengan nada tinggi hingga mulut mangap. Untung gak ada kecoa nyasar terbang ke mulutnya. Bisa berabe tuh
5. Rutinitas harian: up date status
Karena bawaan wajib adalah hp BB, gak afdol kalo gak up date status.
6. Upload foto asal (asli atau
palsu)
Kini banya aplikasi camera yang super canggih, tidak cukup ber make up saja. Wajah jelek (item, pesek, juling berjerawat) bisa jadi cantik rupawan hanya dalam sekejap. Bim sala bim…

Untuk bisa masuk seleksi anggota remaja cabe-cabean, perlu dana yang tidak sedikit. Bahkan mereka mampu tanpa meminta ke orang tua. Banyak jalan yang ia tempuh, bisa jadi mereka jadi kurir atau hanya sekedar pencicip barang haram sampai over dosis dan bahkan mereka rela menjual ke-virgin-an.
Hal ini membuat miris bagi Indonesia, siapa yang salah? Mereka? Sekolah?
Pemerhati anak mengatakan bahwa "Salah siapa? Mungkin bisa dibilang karena orangtuanya yang kurang memberikan perhatian dan kasih sayang serta tidak terkontrol. Bisa juga karena cara mendidik orangtua yang salah sehingga anak tidak nyaman kemudian mencari tempat yang bisa membuatnya nyaman," kata Seto saat diwawancarai Liputan6.com, Sabtu (21/12/2013).
Hal ini mengajarkan kepada kita semua akan pentinganya pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya. Usia remaja adalah usia yang rentan, dimana hasrat seksual libidonya itu tinggi. Karena banyak ditahan perasaannya sehingga mereka menyalurkannya ke perilaku berisiko seperti cabe-cabean. Jangan beranggapan bahwa cabe-cabean adalah sesuatu hal yang buruk bagi remaja, bisa jadi ini adalah cerminan kita sebagai orang tua dalam memberikan pola didik dan penyedia kasih sayang yang cukup bagi mereka. Yang seharusnya di masa-masa remajamelalui kasih sayang orang dewasa (orang tua) bisa mendapat bimbingan uke arah yang lebih positif, bukan malah sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga melalaikan pengawasan anaknya.