Serba Dapur

Monday, 27 January 2020

ADAB BERILMU

Belajar kelompok
Bahwa setiap umat muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu. Bahkan dimulai belajar sedari dini sejak dalam kandungan sampai penghujung usia di liang lahat. Tidak peduli kapan, dimana dan dalam kondisi apapun bisa dilakukan belajar. 


Dalam belajar atau bisa dikatakan menuntut ilmu, haruslah diiringi dengan adab yang baik, sehingga dengan bertambahnya ilmu seseoraang maka akan bertambah pula budi pekerti yang baik. Tak sedikit orang yang berilmu namun berperilaku jelek dalam kehidupan sehari-hari. Dan tak sedikit pula orang yang bodoh (tidak mengenyam sekolah tinggi) namun ia bisa berbudi pekerti luhur, bertindak santun serta bisa menghormati dan menghargai sesamanya.

Pernah suatu ketika Imam Malik pernah berkata kepada orang Quraisy:

تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم
"Pelajarilah Adab sebelum mempelajari suatu ilmu"

Dalam berilimu, adapun adab yang harus dipatuhi oleh setiap para pelajar diantaranya:

1. Niatkan karena Allah SWT
Hal pertama yang harus dibenahi adalah niat. Segala sesuatu akan mencapai hasil sesuai dengan niatnya.
Dalam Al BAyyinah ayat 5 Allah berfirman:
 وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus"  


2.  Diiringi dengan DOA
Doa merupakan cara ampuh hati kita dalam menghadapi ujian hidup.
Dalam surat Thaha ayat 114, Allah berfirman
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
"Ya Rabbku, tambahkannlah kepadaku ilmu pengetahuan"

3. Bersungguh-sungguh
Dalam menuntut ilmu, hendaklah kita selalu bersungguh-sungguh, agar tenaga dan materi kita tidah habis dengan sia-sia. Bagaikan gelas yang kosong dan siap diisi dengan air, begitulah diri kita. Kosongkan diri dari sikap sombong sehingga otak kita siap menerima ilmu yang bermanfaat.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda," Dua orang yang rakus yang tidak pernah kenyang: yaitu (1) orang yang rakus terhadap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya dan (2) orang yang rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya." (HR. Al ABihaqi)
4. Menjauhi maksiat
Jauhilah tindakan yang tergolong maksiat, karena dengan maksiat maka otak kita akan menjadi sulit dalam berkosentrasi sehingga ilmu akan sulit terekam oleh memori kita. Sebagai contoh ekstrim menonton video porna. Dalam sebuah penelitian mengatakan bahwa setelah menonton videoporno, syaraf otak akan terganggu. Terganggunya satu/lebih syaraf otak akan mengganggu kinerja otak secara maksimal.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) »
Dari Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda: "Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam, Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga mentupi hatinya. Itulah yang distilahkan "ar raan" yang Allah sebutkan dalam firmanNya (yang artinya), 'Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka' "
5. Rendah Hati
Roda kehidupan masih berlangsung, ada kalanya kita di posisi atas dan ada pula kalanya kita di posisi bawah. Banyak sekali orang berilmu yang justru menjadi sombong hanya karena merasa lebih baik dibandingkan orang lain. Merasa benar tanpa diiringi dengan rasa rendah hati. Jika ingin mendapatkan ilmu yang baik dan bermanfaat, maka tetaplah menjadi pribadi yang rendah hati. Bagaikan pepatah seorang yang berilmu bagaikan padi, samakin berisi semakin merunduk. Begitu pula manusia, semakin ia berilmu maka semakin bijak dalam menjalani hidup dengan sikap yang rendah hati.
Imam Mujahid mengatakan,
لاَ يَتَعَلَّمُ الْعِلْمَ مُسْتَحْىٍ وَلاَ مُسْتَكْبِرٌ
"Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang sombong" (HR. Bukhori secara muallaq)
6. Fokus
Hal sikap penting yang utama dalam menuntut ilmu yang sering diremehkan adalah diam ketika guru menjelaskan. Fokus dalam memperhatikan guru ketika beliou mengajar akan berpengaruh seberapa banyak ilmu yang akan kita dapatkan. Sebagaimana telah Allah firmankan dalam Al A’raf ayat 204,
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat"
7. Mengamalkan
Akan percuma setiap ilmu yang didapatkan jika tidak diamalkan. Sudah seharusnya kita mengamalkanilmu yang kita dapatkan agar mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia, kemudian ia melupakan dirinya (tidak mengamalkan ilmunya) adalah seperti lampu (lilin) yang menerangi manusia, namun membakar dirinya sendiri.” (HR Ath-Thabrani)
8. Mendakwahkan


Tidak ada ilmu yang bermanfaat jika tidak dibagikan kepada orang lain. Maka sebarkanlah ilmu tersebut kepada mereka yang belum mengetahuinya. Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahriim: 6).

No comments:

Post a Comment

Comments