Serba Dapur

Wednesday, 8 January 2020

Mengejar Rezeki

Bangun pagi-pagi buta, diawali dengan sholat shubuh yang bersambut dengan riweh dalam berkutat di dapur. Mempersiapkan aktivitas seharian kedepan agar terlaksana dengan baik. mencuci piring hasil makan malam, menyiapkan menu sarapan dan mempersiapkan perbekalan kerja. 

Begitu dan seterusnya dalam mengisi hari demi hari sampai tak terasa waktu berlalu bagai semilir angin yang menyisir wajah. Terasa dingin iliran angin menghembus dan akan cepat menghilang. Begitu pun dengan waktu.




 Dalam Firman Allah SWT:
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
Artinya:
Tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yang menanggung rizkinya. (QS. Hud: 6)

Dalam konsep ini, kita dapat mengambil hikmah bahwa tiap-tiap  makhluk hidup sudah mendapatkan jatah rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. 



Namun bukan berarti kita bermalas-malasan dan berpangku tangan menunggu rezeki datang layaknya pak tukang parkir toilet yang menjaga toilet. Sungguh bukan begitu

Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Tawakkal tidak menghilangkan Ikhtiyar (ikhtiyar adalah usaha dalam mencari rezeki).


 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada seekor burung, yang keluar pada pagi hari dalam keadaan lapar lalu sore harinya pulang dalam keadaan kenyang.” (HR. Turmudzi 2344, Ibn Hibban 730 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

Jadi, kita semua diwajibkan untuk berikhtiyar dalam mengais rezeki. Pak parkir Toilet pun selalu mengecek kebersihan toilet agar para penggalnnya tidak kecewa ketika menggunakan. 

Setiap Insan sudah mendapatkan takaran rezeki yang telah ditetapkan selama hidupnya. Takaran ini sudah ditetapkan Allah SWT untuk bekal selama masa hidupnya. Pun jika takaran rezeki belum habis, maka usia orang tersebut tak akan habis tanpa menyisakan takaran rezekinya. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ ، فَلا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ ، اتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ ، وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، خُذُوا مَا حَلَّ ، وَدَعُوا مَا حَرُمَ
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Baihaqi dalam sunan al-Kubro 9640, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak 2070 dan disepakati Ad-Dzahabi)
Pada hakekatnya, rezeki kita adalah apa yang kita konsumsi dan yang kita manfaatkan. Sementara yang kita kumpulkan belum tentu menjadi jatah rezekikita. Bisa jadi itu adalah rezeki orang lain yang sengaja atau tak sengaja kita ambil.
Dalam hadis dari Abdullah bin Sikhir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِى مَالِى – قَالَ – وَهَلْ لَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلاَّ مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ
Manusia selalu mengatakan, “Hartaku… hartaku…” padahal hakekat dari hartamu – wahai manusia – hanyalah apa yang kamu makan sampai habis, apa yang kami gunakan sampai rusak, dan apa yang kamu sedekahkan, sehingga tersisa di hari kiamat. (HR. Ahmad 16305, Muslim 7609 dan yang lainnya).
Karena itu, sekaya apapun manusia, sebanyak apapun penghasilannya, dia tidak akan mampu melampaui jatah rizkinya.
Oleh karenanya, Bersyukur merupakan satu-satunya sikap yang ramah dalam mengais rezeki. Terlalu keras mengais Rezeki akan mengundang sifat serakah dan sombong. Sehingga sifat itu juga akan mematikan hati dan menutup mata hati sehingga hati menjadi keras dan jauh dari nilai-nilai kebaikan. 
Sembari tetap mengais rezeki, pintar-pintarlah kita dalam mengais rezeki yang Halal dan Barokah. Agar hidup kita sekeluarga bisa selamat dan terhindar dari hal-hal yang Subhat dan Haram.

Semoga Bermanfaat...


No comments:

Post a Comment

Comments