Indahnya bumi, tak seindah ketika melihat anak cucu kita tumbuh ceria di bumi sepanjang hidupnya. Dengan berlalunya waktu, indahnya keanekaragaman hayati bumi disaat kita masih kecil tidak sama seperti sekarang. Bumi yang berhiaskan pepohonan yang tinggi menjuntai, kini berganti dengan juntaian gedung dan menara. Kicauan burung yang saling bersautan, kini mulai berganti dengan bisingnya suara klakson kendaraan bermesin yang lalu lalang menambah kemacetan jalan raya. Hamparan tanah yang menjadi arah air berpulang, kini berganti dengan kerasnya paving dan semen yang menutup jalannya rembesan air dikala musim hujan datang. Air menggenang dimana-mana, bagaikan kolam kopi susu yang tak diinginkan. Yang seharusnya sungai sebagai tempat ikan bekejar-kejaran satu sama lain, kini bergantikan sampah yang melayang-layang di dalam air.
Apakah kita acuh dengan membiarkan anak cucu kita tidak bisa menikmati segarnya udara dan indahnya bumi seperti ketika kita kecil? Hal itu akan pasti terjadi jika masing-masing diri kita tidak sadar untuk mengembalikan indahnya kicauan burung bernyanyi, dan segarnya angin berhembus menyegarkan penatnya aktivitas seharian. Disalah satu kota di negara India bahkan ada suatu tempat menyediakan udara oksigen beraroma, namun itu tidak gratis melainkan berbayar. Begitu pula di salah satu kota China, juga mengkonsumsi oksigen kalengan dengan berbayar karena warga Beijing telah berkutat dengan asap selama dua tahun. Bisa jadi kita akan membeli oksigen seperti halnya kita membeli air minum yang seharusnya bisa diperoleh dengan gratis seperti saat 30 tahun silam. Hal itu tidak bisa dipungkiri jika kesadaran untuk menjada bumi ini tidak kita mulai dari sekarang. Kapan lagi harus dimulai? apakah menunggu kebutuhan air dan udara sudah mencapai aturan berbayar? Sebelum itu terjadi, mari kita mulai dengan hal yang sederhana namun konsisten dilakukan.Cara sederhana menjaga lingkungan sehat antara lain:
- Pengolahan sampah melalui takakura
Pembuatan takakura bisa digunakan sebagai solusi pengolahan sampah organik. Pembuatan takakura bisa menggunakan bahan sederhana yang ada di rumah. Bahan-bahannya adalah tempat keranjang, kardus sebagai alas kerangjang agar tidak tercecer, sampah organik dan tanah pupuk sebagai starter pengurai. Bahan disusun dan diatur sedemikian rupa seperti pada gambar. Sehingga sampah organik skala rumah tangga bisa teratasi.
- Membuat ekobrik
Pembuatan eko brik bisa dilakukan sebagai solusi sampah anorganik yaitu bungkus snack dan plastik akan dimasukkan secara full press ke dalam botol air mineral. Jumlah bobot dari satu ekobrik minimal sepertiga dari volume botol. Hasil karya botol ekobrik bisa digunakan sebagai bahan pembatas taman, pot, gazebo dll.
- Menjaga kerindangan
Dalam rangka sadar dalam pelestarian lingkungan, perlu kiranya kita menjaga kuantitas dan kualitas udara masih dalam kategori cukup. Untuk itu, kini tidak sedikit kegiatan sosial mengarah ke bidang edukasi keseluruh masyarakat untuk menambah jumlah pohon yang sudah berkurang secara bertahap. Melalui kegiatan reboisasi yang dilakukan oleh berbagai kalangan, kita bisa menyelamatkan kualitas udara dengan kuantitas yang cukup standart.
- Menyediakan biopori 1:7
Dengan banyaknya lahan tanah yang tertutup oleh semen dan paving, maka sistem biopori bisa menjadi solusi agar terhindar dari air yang mengggenang ketika hujan turun. Standart pembuatan biopori adalah satu biopori untuk luas 7 meter persegi tanah tertutup oleh semen atau paving
- Kurangi sampah
- Konsistenkan niat

Semoga Bermanfaat...
No comments:
Post a Comment